FK-KMK UGM. Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. didampingi oleh Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D, FRSPH telah meresmikan Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi pada Senin, 28 Oktober 2024. Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Haryanto Adikoesoemo, selaku Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk sekaligus filantropis revitalisasi museum ini. Hadir pula jajaran dekan, wakil dekan, guru besar, ketua dan sekretaris senat serta sejumlah tamu undangan.
“Hari ini kita menyaksikan peresmian Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi, sebuah tonggak penting yang merefleksikan semangat FK-KMK UGM untuk memajukan ilmu pengetahuan dan menghargai warisan intelektual kita,” ungkap Prof. Yodi. Harapannya, museum ini tidak hanya digunakan untuk menyimpan artefak dan koleksi, namun dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan untuk memahami evolusi, sejarah dan tubuh manusia. Prof. Yodi menambahkan “Revitalisasi museum sekaligus sebagai bentuk penghargaan kepada Prof. Dr. Teuku Jacob, M.S., D.S. dalam dunia antropologi yang diabadikan sebagai nama gedung museum.”
Rektor UGM dalam sambutannya mengatakan bahwa museum ini tidak hanya indah, tapi juga bermanfaat untuk kehidupan generasi sekarang ataupun untuk perkembangan keilmuwan itu sendiri. Penggabungan Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia, sebagai center of Excellence dengan koleksi fosil lengkap. Prof. Ova menyampaikan “Sebagai pimpinan universitas, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu suksesnya revitalisasi museum ini.” Hal ini sangat mendukung tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 4 Pendidikan Berkualitas, Nomor 9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur, dan Nomor 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Kedua museum ini terletak di area FK-KMK UGM, tepatnya di Jalan Medika, Sendowo, Mlati, Sleman. Museum Bio-Paleoantropologi menyajikan bagaimana sejarah manusia zaman purba sampai zaman modern, antropologi manusia serta berbagai macam fosil hewan maupun manusia. selain itu, terdapat replika Gigantopithecus Blacki dengan ukuran asli, yaitu kera terbesar dari Tiongkok Selatan dengan perkiraan tinggi 3 meter dan berat 200-300 kilogram. Tepat disisi selatan pintu keluar Museum Bio-Paleoantropologi, kita diarahkan untuk memasuki Museum Anatomi dimana pengunjung bisa melihat dan mempelajari bentuk tubuh manusia yang sudah diawetkan secara jelas. Disamping itu, terdapat 3D Anatomi dalam bentuk digital yang dapat dioperasikan sendiri oleh pengunjung. Museum ini terbuka bagi mahasiswa, peneliti dan masyarakat luas. Terdapat juga stand merchandise yaitu kaos, tote bag dan figant anatomi di dalam museum ini. (Kontributor: Guntari M./UPP)